Scholen der 2' klasse.De scholen de

Scholen der 2' klasse.
De scholen der 2e klasse vormen de kern van het onderwijs voor de bevolking buiten het zendings gebied. De cursus is meestal vijfjarig. Aan liet hoofd der grootste scholen staat een aan de kweekschool opgeleid onderwijzer. De overige schoolhoofden en de hulponderwijzers en kweekelingen hebben geene opleiding genoten. De onderwijstaal is het Maleisen ; in Tapanoeli aanvankelijk het Bataksch, terwijl in Atjeh, waar nu nog de meerderheid der leerlingen uit Maleiers bestaat, het Atjehsch nog eene geringe plaats in het onderwijs inneemt. De scholen der 2e klasse nemen daar, Waar ze bestaan, eene gevestigde en gewaardeerde plaats in het volksleven in.

Keputusan (Bahasa Indonesia) 1:

Sekolah 2' kelas.Sekolah kelas 2 berada di jantung kota pendidikan untuk penduduk di luar wilayah misi. Kursus ini sebagian besar berusia lima tahun. Untuk membiarkan kepala sekolah negeri terbesar untuk tumbuh sekolah guru yang dilatih. Kepala sekolah dan guru dan murid memiliki bantuan GAA pelatihan. Bahasa pengantar adalah Maleisen; awalnya Bataksch dalam Tapanoeli, sementara di Aceh, dimana sebagian besar murid-murid dari Melayu ada, itu masih sebuah tempat kecil di Atjehsch pendidikan. Sekolah ke-2 mengambil kelas di sana, di mana mereka ada, tempat didirikan dan dihargai dalam kehidupan orang-orang.

Keputusan (Bahasa Indonesia) 2:

Sekolah dari 2 kelas.
Sekolah-sekolah dari kelas 2 membentuk inti dari pendidikan bagi penduduk di luar bidang misionaris. Program ini biasanya lima tahun. Untuk membiarkan kepala sekolah terbesar dilatih di dosen. Kepala sekolah lainnya dan tidak memiliki guru bantuan pelatihan sebelumnya dan magang. Bahasa ini Melayu; di Tapanoeli awalnya Batak, sedangkan di Aceh, yang masih ada, mayoritas mahasiswa dari Melayu, yang Atjehsch masih menempati satu tempat kecil dalam pendidikan. Sekolah-sekolah dari kelas 2 sampai di sana, di mana mereka ada, salah satu mapan dan dihormati tempat dalam kehidupan bangsa.